Keceriaan menyambut bulan Ramadhan. Ramadhan Semakin Dekat Apa yang Ada dalam pikiranmu? Suka cita menyambut bulan suci Ramadhan terlihat hampir disetiap penjuru kota. Aktifitas yang menunjukkan kebahagiaan umat muslim akan datangnya bulan suci Ramadhan sangat beragam.
Ada banyak keceriaan menyambut bulan Ramadhan, diantaranya berdasarkan fenomena yang terlihat di lingkungan terdekat lingkup terkecil yang berhasil Ummi soroti, ingin tahu? Berikut uraian dan harapan :
1. Pasar
Ya pasar lebih ramai dari hari-hari biasa saat jauh dari bulan Ramadhan akan tiba. Tampak sekumpulan ibu-ibu berbincang harga sembako yang mulai merangkak naik. "Aduh, gimana ini gula merah naik, bawang naik, mengapa setiap tahun menjelang Ramadhan harga-harga melambung tinggi?" Keluh seorang ibu di pasar tradisional sambil memilih bawang merah.
Tanpa kita sadari sebenarnya bukan bulan Ramadhan penyebabnya harga kebutuhan pokok naik, tapi karena ulah kita sendirilah yang menyebab harga-harga menjadi naik. Bukankah sudah menjadi rumus umum, bahwa permintaan akan barang melonjak karena sifat konsumtif kita bisa menyebabkan naiknya harga barang-barang kebutuhan.
Kita lupa bahwa momentum bulan Ramadhan salah satunya adalah untuk menahan hawa nafsu termasuk hawa nafsu ingin ini ingin itu yang belum tentu dibutuhkan segera.
Namun kegembiraan menyambut bulan suci Ramadhan membuat pasar menjadi ramai tidak seperti biasanya. Aktifitas belanja untuk persiapan Ramadhan dari sembako hingga baju koko menjadi ciri khas yang sering terjadi. Jilbab dan gamis cantik juga laris manis. Mukena pun menjadi target pembeli, semoga ini adalah berkah bulan Ramadhan. Tapi bijaklah dalam belanja jangan sampai salah kaprah dengan kegembiraan menyambut bulan penuh berkah bulan Ramadhan.
2. Masjid bersolek
Keceriaan umat Islam dalam menyambut bulan suci yang termasuk dalam kelompok rismawan dan rismawati maupun yang tidak tampak ceria bersih-bersih masjid. Pada umumnya rasa suka cita yang positif ini hendaknya akan terus terpatri hingga Ramadhan berlalu. Masjid tetap ramai dengan jemaah yang shalat berjamaah di masjid. Memakmurkan masjid semoga tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Sebagian besar umat muslim benar-benar tak ingin melewatkan persiapannya untuk menyambut dan memasuki bulan ke sembilan di bulan Hijriyah tersebut, yaitu bulan yang mulia yang selalu dirindukan kehadirannya setahun sekali karena di bulan ini saatnya umat muslim meraih pahala sebanyak-banyaknya, bulan Ramadhan.
3. Agenda Ramadhan
Ada yang sudah mempersiapkan agendanya sebagai jadwal aktifitas yang akan dilaksanakan di bulan Ramadhan. Ada yang akan bertilawah satu jus satu hari, bahkan ada yang akan meningkatkan tilawahnya yang sebelum Ramadhan tiba satu hari satu jus karena di bulan Ramadhan akan meningkatkan tilawahnya dua jus, tiga jus bahkan lebih, subhanallah indahnya di bulan Ramadhan. Ada juga yang merubah penampilannya yaitu berpakaian syar'i. Masyaallah, semoga setelah Ramadhan berakhir semua yang baik-baik akan melekat dan tetap menjadi kebiasaan yang tidak musiman saja, aamiin ya Robbal'allamiin.
4. Moment silaturahim dan minta maaf
Meskipun ada sebagian ulama mengatakan tidak ada tuntunan yang sahih mengenai bermaaf-maafan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, karena sejatinya saling meminta maaf adalah setiap waktu namun tradisi saling mengunjungi bersilaturahim untuk meminta maaf dan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa menjadi tradisi yang selalu ada dalam menyambut bulan penuh berkah ini. Media sosial juga dibanjiri oleh ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, semua itu adalah ekspresi kebahagiaan dalam menyambut bulan penuh berkah. Semoga niat mengeruk pahala di bulan Ramadhan ini tidak terhalangi oleh dosa kepada sesama makhluk-Nya dengan adanya kemaafan diantaranya. Serta sang maha pengampun sudah dan akan mengampuni dosa-dosa kita.
Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiyah, bulan pendidikan selama satu bulan penuh. Dimana kita selama satu bulan dididik untuk sabar, untuk berbagi, untuk jujur, untuk selalu merasa diawasi oleh Allah.
Di didik sabar, sabar ketika perut lapar melihat makanan halal tersaji menunggu waktu dibolehkan untuk menyantapnya. Di didik untuk berbagi, peduli, rasa lapar menjadikan kita untuk merasakan bagaimana orang yang kesusahan tidak mempunyai makanan sehingga lahir rasa peduli, rasa prihatin dan tumbuh rasa ingin memberi pada orang lain. Di didik untuk jujur, jujur dalam perkataan dan perbuatan. Meskipun makanan terhidang karena sedang berpuasa dan tidak ada yang melihat, tapi orang jujur sedang berpuasa tak akan memakannya. Di didik untuk selalu merasa diawasi oleh Allah, sehingga setiap apa yang akan dia perbuat yang akan membatalkan maupun yang akan menghilangkan pahala puasanya dia takut untuk melakukkannya, karena ia yakin Allah melihatnya.
Sedikit sharing tentang keceriaan menyambut bulan Ramadhan, semoga kita dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan kita masuki dan diberi kesehatan sehingga kita bisa menjalakan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu.