Cara Allah menggiring menjemput rezeki. Tulisan sederhana ini terinspirasi dalam kehidupan seharian saja bukan dakwah apa lagi menggurui, sangat senang bila tulisan ini ada manfaatnya bagi orang lain.
Berawal dari Penjual Remot Parabola Keliling, sudah sangat lama remot parabola di rumah rusak. Kerusakannya pun tidak diketahui karena apa, pernah coba ganti baterainya hasilnya tetap tidak respon, akhirnya manual saja pencet-pencet langsung diservernya.
Pernah juga mau beli di toko, tapi ragu nanti tidak terpakai. Dulu banget pernah pengalaman beli remot TV ya begitu deh tidak terpakai karena tidak respon. Memang harganya tidak terlalu mahal juga sih, tapi kalau tidak terpakai jadi mubazir kan.
Sabtu pagi ini saat sedang bersih-bersih halaman ada suara yang tak biasa di gang depan rumah. Tak biasa maksudnyanya yang biasa ada tuh penjual makanan atau penjaja koran.
"Remot, .... remot parabola!" Dengan suara yang berulang-ulang dan kalimat yang sama.
Saya sempat kaget juga sih, belum pernah mendengar ada penjual remot yang keliling dan lewat depan rumah. Masih dengan perasaan heran saya panggil tuh si mamang.
"Jual apa servis remot mang?"
"Jual remot parabola neng!"
"Oh gitu, coba saya mau lihat mang!"
Si mamang penjual remot itu pun mendekat. Dengan tas ransel berwarna hitam mengenakan jaket orange ditangan kanannya memegang contoh remot yang akan dia jual. Kemudian dia mengeluarkan beberapa remot dari dalam tas ranselnya.
Sementara dia membuka salah satu remotenya dan memasukkan dua batrai ukuran kecil. Saya mengamati satu persatu. Ada beberapa tipe, warnanya hitam dan abu-abu. Dalam kotak fan terbungkus plastik dengan rapih.
"Terus, gimana saya tahu kalau remot ini cocok untuk parabola yang saya punya mang?"
"Iya kita tes dulu neng, ini ada macam-macam merk mungkin ada yang cocok, kalau tidak cocok saya tidak jual neng."
"Oh gitu, kalau gitu silahkan masuk saja mang!"
Kemudian mamang penjual remot masuk dengan membawa beberapa remot miliknya dan mulai sibuk mencoba beberapa remote sambil mengarahkan pada server parabola. Saya lihat ada empat remot yang dia coba sampai akhirnya remot kelima baru merespon.
"Mamang tinggal dimana?" Saya sekedar berbasa-basi karena dia masih terus mencoba tombol-tombol yang ada pada remot, mungkin untuk memastikan bahwa remot itu benar-benar pas atau cocok.
"Saya tinggal di pasar neng, kalau keluarga saya ada di Serang." Jarak pasar dengan tempat saya tinggal butuh waktu lima belas menit dengan kendaraan bermotor tanpa macet dan si mamang ini berjalan kaki.
"Loh, merantau ya mang?"
"Iya neng, in syaa Allah deket lebaran nanti mudik."
Sungguh ini adalah Cara Allah menggiring menjemput rezeki. Dalam hati saya salut sama mamang ini, mencari rezeki dengan cara berkeliling menjajakan remote, jauh dari keluarga. Saya sempat bertanya dalam hati saja, "kenapa dia tidak jualan di Serang aja ya? Kalau di kota mungkin pembelinya lebih banyak."
Memang Allah itu sudah menjamin rezeki seseorang tinggal bagaimana cara kita mendapatkannya. Apakah kita akan menjemput rezeki dengan cara halal yang dibenarkan oleh Allah atau kita akan menjemput rezeki dengan cara yang tidak dibenarkan oleh agama atau cara yang tidak mulia.
Berdagang keliling, seperti menjajakan remote yang dilakukkan mamang ini bukanlah hal yang hina. Cara menjemput rezeki demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya dia rela berkeliling sambil menawarkan jualannya. Cara menjualnya pun tidak asal terjual saja barang dagangannya, dia rela mencoba satu demi satu hingga benar-benar yakin cocok, kemudian dia menawarkan dulu agar saya si pembeli mencoba tombol-tombol hingga benar-benar puas dan yakin barang bisa digunakan. Dan ini semacam cara menjemput rizki yang dibenarkan oleh ajaran agama. Selain dia mendapatkan rezekinya dia juga membantu orang lain. Contohnya saya :
* saya bisa mendapatkan remote parabola tanpa harus kecewa karena bisa langsung mencobanya , apakah bisa digunakan atau tidak
* saya tidak perlu berlelah keluar jauh dari rumah untuk memdapat remote, walau selama ini saya sudah tidak berniat untuk membeli remote parabola guna mengganti remote yang sudah lama rusak
Begitu indah cara Allah menggiring seseorang untuk mendapatkan rezekinya bagi yang ingin berusaha tentu saja. Saya yang sudah tidak punya rencana untuk membeli remote ternyata karena rezeki beliau saya jadi membeli remote jualannya. Siapa sangka pagi ini ada orang dari Serang menjemput rezeki dari Allah lewat tangan saya? Siapa pula yang menyangka bahwa pagi ini rezekinya dari Allah ada di pelosok daerah terpencil yang jauh dari tempat kelahirannya?
Sengaja saya share di blog bangek nihan dengan harapan bisa menjadi pengingat bagi diri saya pribadi bahwa jadi manusia itu harus pandai bersyukur sekecil apapun rezeki dari Allah selama kita selalu bersyukur akan cukup karena Allah akan mencukupi dan sebesar apapun rezeki yang kita dapati tak akan cukup apabila kita kufur akan nikmat Allah, nauzu billahi min zalik. Kita berlindung dengan Allah daripada perkara (perkara buruk) tersebut (daripada mengenai kita).
Selamat berpuasa dan semoga ada hikmah yang bisa dipetik dari tulisan yang sangat sederhana ini, saya kesulitan cari judulnya, akhirnya saya putuskan dengan judul Cara Allah menggiring menjemput rezeki.