Bangek Nihan

Blog berbagi tips menarik dan beragam informasi

Saturday, April 21, 2018

Cara Mengawetkan Daun Pandan dan Cara Agar Daun Pandan Selalu Tersedia

Cara mengawetkan daun pandan dan cara agar daun pandan selalu tersedia.


Ramadhan makin dekat nih, ada nggak sahabat Ummi yang masih punya hutang puasa Ramadhan tahun lalu, kalau ada ayo segera lunasi selagi masih ada waktu. Tapi, Ummi berharap sudah tidak ada lagi yang berhutang puasa tahun lalu dan sekarang sudah mempersiapkan diri dengan segala suka cita menyambut bulan Suci Ramadhan, betul begitu? Ia dong semua umat muslim pasti dan seharusnya menyambut bulan Suci Ramadhan dengan hati yang gembira.

Semoga Allah sampaikan kita semua pada bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi aamiin ya Allah.

Postingan ini terinspirasi saat Ummi kesulitan mendapatkan daun pandan, entah kenapa di pasar biasanya ada yang menjual daun pandan, tapi saat Ummi membutuhkannya kok tidak bisa menemukannya.

Ummi cari daun pandan untuk apa ya? Ummi ingin membuat bubur kacang hijau, kalau ditambahkan daun pandan aromanya wangi dan mengundang selera. Pakai aroma vanili juga bisa, tapi kali ini Ummi ingin aroma pandan, gimana nih?

Kemudian Ummi coba cari mungkin ada tetangga yang menanam, kalau ada Ummi ingin minta barang dua helai saja, eh ternyata sudah sangat jarang orang menanam tumbuhan pandan ini. Mungkin orang-orang lebih suka dengan vanili atau sejenisnya untuk memberi aroma pada masakan seperti kolak atau bubur kacang hijau, entahlah Ummi tak tahu jelas alasannya.

Setelah mencari kesana kemari disekitar gang tempat Ummi tinggal sempat kecewa juga sih. Ada satu tetangga yang masih menanam tumbuhan pandan ini, "ambil aja Mi berapa maunya gratis kok, ... hehe."

Berhubung butuh perjalanan panjang untuk mendapatkan si daun pandan ini Ummi ambil cukup banyak juga sih. Sampai di rumah bingung nih bagaimana cara mengawetkan daun pandan supaya tetap segar? Bagaimana agar daun pandan selalu tersedia saat Ummi membutuhkannya?



Nah muncul deh ide Ummi, mau tahu nggak nih? Ummi kasih tahu ya siapa tahu ada yang membutuhkannya.<:br>

1. Simpan di lemari es

Kalau cara ini pasti banyak yang menggunakannya. Caranya cuci bersih daun pandan kemudian masukkan dalam wadah tertutup langsung simpan di lemari es.

Atau dengan cara membungkusnya dengan koran kemudian masukkan dalam lemari es, gampang ya.

2. Taruh di toples

Ambil pandan yang masih ada akarnya. Cuci bersih dan hati-hati jangan sampai merusak akarnya. Sediakan toples ukuran sedang isi air masukkan pandan yang masih ada akarnya tadi. Silahkan letakkan dimana kamu suka. Di atas meja sebagai pemanis ruangan juga ok.

Jangan lupa bubuhkan bubuk abate pembunuh larva nyamuk agar nyamuk tak bersarang dalam genangan airnya bisa kamu dapatkan di apotik atau toko obat yang menjualnya.

3. Ditanam

Nah kalau kamu punya pekarangan bisa kamu tanam saja tumbuhan pandan ini sekaligus melestarikan dari ancaman kepunahan si tumbuhan pandan ini.

Ummi aku nggak punya pekarangan gimana nih? Gampang sediakan pot saja isi tanah yang subur tanam tuh tumbuhan pandan dalam pot. Kamu juga bisa gunakan kaleng bekas sebagai pengganti pot. Mudahkan!

Begitu cara Ummi agar daun pandan selalu tersedia saat Ummi membutuhkannya. Kalau kamu gimana? Share dong di kolom komentar biar bisa bermanfaat untuk yang lainnya Ummi tunggu ya.

Salam kompak dan bahagia selalu untuk kamu sahabatku dimanapun berada. Terima kasih atas berkenannya hadir di blog bangek nihan.



tips dan trik : Cara mengawetkan daun pandan dan cara agar daun pandan selalu tersedia

Friday, April 20, 2018

Cara Menanak Nasi dengan Cara Menyiram

Alhamdulillah menurut kalender Ummi hari ini kita umat muslim sudah memasuki hari ke-4 di bulan Sya'ban 1439 H bertepatan pada hari Jum'at tanggal 20 April 2018, bulan Ramadhan semakin dekat semoga kita diberi umur panjang dan sehat sehingga kelak perjumpaan dengan bulan Ramadhan kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan sempurna aamiin ya Allah.

Kali ini Ummi ingin share sesuatu yang sederhana seperti biasanya yang Ummi dapat saat menghadiri acara bebantu di rumah tetangga yang akan menyelenggarakan pesta pernikahan, yaitu cara menanak nasi dengan cara menyiram.

Ternyata cara ini yang banyak dipilih banyak orang untuk menanak nasi dalam jumlah banyak. Teknik ini digemari karena bisa memperkecil kemungkinan nasi yang dimasak hangus atau gosong, ini menurut mereka yang biasa menggunakan cara menanak nasi dengan teknik menyiram.

Menanak nasi dengan cara menyiram juga digemari juga karena bisa langsung masak banyak tanpa harus sering-sering mengaduk nasi yang dimasak. Menanak nasi dengan cara menyiram juga kecil kemungkinan nasi lembek atau benyek karena terlalu banyak air, kembali penuturan dari mereka demikian.

Ummi mendapatkan info cara memasak nasi dengan cara menyiram ini saat bebantu di tempat tetangga yang sedang menyelenggarakan pesta. Ummi sempat tanya-tanya langsung dengan orang yang mendapat tugas menanak nasi. Tugas memasak nasi biasanya diserahkan khusus pada satu sampai tiga orang, jadi mereka ini tidak mengerjakan yang lainnya selain masak nasi saja ya pastinya ada uang jasa sesuai kesepakatan antara pemilik pesta dengan mereka yang bertugas menanak nasi.

Meskipun menanak nasi dengan menyiram ini termasuk simpel dan sangat digemari saat ada hajatan mungkin, tetap saja harus hati-hati mengingat nasi yang dimasak langsung cukup banyak, ada baiknya Ummi share di blog ini agar bisa mendapat info bagi yang ingin menanak nasi dengan cara menyiram namun belum tahu caranya, mau nggak ya? Ok buat yang mau aja ya, ... yang tidak membutuhkannya silahkan abaikan saja tidak apa-apa.



Begini cara menanak nasi dengan cara menyiram, cek yuk, bagi yang ingin tahu atau sekedar menambah wawasan saja.

1. Siapkan air panas

Pertama kita butuh air panas sebaiknya yang sudah mendidih ya. Air panas yang kita butuhkan bisa disesuaikan dengan berapa banyak beras yang akan di masak. Semakin banyak nasi yang akan di masak semakin banyak pula air panas yang kita butuhkan nantinya. Jadi rebus dulu air dalam dandang atau panci ya bun.

2. Mengukus nasi

Beras yang sudah di cuci kita tiriskan. Kemudian siapkan dandang dengan air untuk mengukus lalu jerangkan pada api dan biarkan air mendidih. Setelah air mendidih masukan beras yang sudah ditiriskan tadi ke dalam dandang.

Harus diingat ya!!!!

Mengisi dandang dengan beras tidak boleh sampai penuh sisakan bagian kosong untuk mengisi air siraman nanti.

3. Saat penyiraman

Tunggu sampai beras yang dikukus tadi memadat. Untuk pengujiannya bunda bisa menekan bagian atas nasi yang dikukus tadi bila sudah terasa padat alat penekan tidak masuk ke dalam nasi itu bertanda nasi sudah memadat nah ini saatnya penyiraman dengan air panas yang sudah kita siapkan tadi. Siram nasi sampai airnya setinggi nasi yang kita kukus tadi. Posisi tetap di atas perapian tungku atau kompor ya bun.

Bila beras termasuk beras yang butuh banyak air boleh dilebihkan airnya lebih kurang dua sampai tiga ruas jari tangan orang dewasa (tergantung jenis berasnya), setelah itu tutup hingga rapat dan biarkan mendidih sampai air diserap oleh nasi yang ditanak tadi.

3. Saat mengaduk

Setelah air sat atau terserap oleh nasi boleh dirasakan untuk mengira-ngira apakah air siraman dirasa cukup bila dirasa kurang boleh ditambahkan, tapi ini sangat jarang terjadi. Bila memutuskan tidak menambahkan air karena dirasa cukup dengan tanpa tambahan air lagi, ini saatnya mengaduk nasi. Tujuan dari mengaduk nasi setelah air sat atau kering adalah agar nasi matang sempurna, setelah di aduk lalu tutup rapat kembali dandang penanak nasi dan biarkan hingga matang atau benar-benar tanak.

Penting diperhatikan dari awal menanak nasi dengan teknik menyiram adalah jangan sampai air dalam kukusan atau dandang penanak nasi sampai kering, bila ini terjadi nasi bisa gosong dan bau hangus pada nasi, jadi pastikan agar dandang terisi air dari awal dengan secukupnya ya bun.

Nah mudahkan menanak nasi dengan teknik menyiram. Untuk praktek bisa juga loh masak nasi dengan jumlah sedikit, misalnya setengah atau satu kilo beras, rasakan sensasi pengalaman pertama bunda menanak nasi dengan teknik siram ini.



Demikianlah informasi untuk hari ini semoga bisa berguna untuk siapapun yang membutuhkan informasi sederhana ini. Sampai jumpa di sharing Ummi Hanni esok ya, in syaa Allah.
Salam hangat dan bahagia selalu.

tips dan trik : cara menanak nasi dengan cara menyiram

Thursday, April 19, 2018

Cara Membuat Kue Pisang Ranum (KPR)

Cara Membuat Kue Pisang Ranum (KPR)


Cara Membuat Kue Pisang Ranum (KPR)


Selamat sore bunda cantik, apakhabar dengan hari ini? Semoga sehat dan tetap semangat ya. Meskipun hari sudah menuju senja kesibukan bunda tak kunjung habis ya. Sore hari biasanya anggota keluarga mulai kumpul bahkan ada yang baru saja kembali dari aktifitas sejak pagi dan ada pula yang belum sampai di rumah karena padatnya jadwal hari ini.

Oh ya bun, biasanya sore-sore begini asyiknya ada cemilan ya buat anggota keluarga sekedar teman minum teh untuk bersantai sore hari. Hem, Ummi punya pisang muli yang sudah ranum nih. Pisang muli yang sudah ranum atau terlalu matang biasanya mulai ditinggalkan karena tampilannya sudah tidak mengundang selera lagi.

Hem kalau di buang sayang banget nih. Ummi punya ide mau buat cemilan dari buah pisang yang sudah terlalu matang nih, gimana tertarik untuk mengetahuinya? Kita coba yuk!

Kita beri nama Kue Pisang Ranum (KPR) bukan Kridit Perumahan Rakyat ya, ... hehe.

Bahan-bahan :

5 sampai 10 buah pisang (pisang muli, pisang ambon juga boleh ya)
Terigu secukupnya
garam halus secukupnya
vanili bila suka
minyak goreng secukupnya

Cara membuatnya :

1. Kupas pisang ranum kemudian masukkan dalam wadah dan hancurkan atau lumatkan dengan menggunakan centong kayu atau gelas.



2. Tambahkan tepung terigu pada pisang yang sudah lumat tadi, kemudian beri sejimpit garam halus (tidak sampai terasa asin ya bun ....) dan vanili kemudian aduk hingga rata. Sehingga menjadi adonan yang bisa di sendok.

3. Siapkan minyak panas dengan api sedang. Mulailah menggoreng adonan sesendok demi sesendok ke dalam minyak panas hingga kuning keemasan.



4. Oh ya bun, hampir saja ada yang kelupaan pisang yang sudah ranum banyak mengandung zat gula, nah biasanya sangat mudah gosong jadi harus cermat saat menggorengnya ya agar kue kpr kita tidak hangus. Bila suka dengan kue kpr yang teksturnya agak keras boleh ditambahkan terigunya ya bun.

Jadi deh cemilan kita sore ini, mudahkan. Mudah banget dong.

Tips :

• Bila adonan menempel pada sendok saat menggoreng, celupkan sendok ke dalam minyak panas sebelum menyendok adonan, dijamin adonan tidak menempel pada adonan. Lakukan lagi bila adonan belum habis.

• Pisang muli dan pisang ambon biasanya memang bukan digunakan untuk pisang gorengan, tapi dengan cara melumatnya dan mencampurnya dengan terigu atau tepung beras bisa menjadi solusi bila ingin menggorengnya.

Nah, bunda cerdas selalu punya kiat unik untuk membahagiakan keluarga dan memanfaatkan sesuatu yang masih layak untuk dikonsumsi. Ingat ya bun! Pisang ranum itu pisang yang sudah terlalu matang jadi bukan pisang yang busuk loh, jangan sampai salah ya bunda yang cantik.

Ada cerita nih saat sedang menikmati kue pisang ranum.

Cucu : "enak ya nek kue kpr buatan ummi."
Nenek : "kpr? Kok kue kpr?"
Cucu : "iya nek ini kue kpr buatan ummi, kue pisang ranum!"
Nenek : "Haha, ... bisa aja kamu nih cucu nenek, ini namanya kue buah rengas, tuh lihat bentuknya!"
Cucu : "Ini kue kpr nek, kok buah rengas?"
Ummi : "Sudah, ayo dimakan aja kuenya, ... ini namanya kata minan kue gegudu."
Cucu : "Aku jadi bingung, sebenarnya ini kue apa namanya?"
Ummi : "Ini kue KPR kata ummi, kue buah rengas kata nenek, kue gegudu kata minan."
Nenek, Ummi, Cucu : Hehe ...


Jadi sahabat Ummi, kalau kata orang Lampung disebut kue gegudu dan dari daerah Palembang disebut kue buah rengas. Tahu deh asal usulnya gimana? Ada yang tahu nggak nih? Kalau didaerah lainnya ada nggak ya nama dari kue kpr ini? Share di kolom komentar ya biar kita-kita jadi tahu, terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat untuk siapa pun yang membutuhkannya. Salam.

Tips dan trik : Cara membuat Kue Pisang Ranum (KPR)

Wednesday, April 18, 2018

Cara Mencuci Beras yang Benar


Cara mencuci beras yang benar


Halo, selamat pagi bunda-bunda cantik. Pagi ini matahari bersinar cerah tampak ada sedikit gumpalan awan hitam malu-malu mendekati hangatnya sinar matahari bak putri hujan yang enggan mendekat karena khawatir menutupi keceriaan bunda-bunda cantik di pagi ini.

Terlihat senyum simpul menghias wajah cantik bunda-bunda cerdas di pagi yang indah ini. Sesekali siul sang burung di pucuk pohon kelengkeng bersautan menambah semaraknya semangat wanita Indonesia menyambut hari yang penuh dengan misteri, hehe .... Sudah siap dengan tantangan hari ini? Atau sudah sibuk dengan tantangan merayu sang permata hati untuk menghabiskan sarapan paginya? Ok apa pun itu hadapi dengan penuh semangat dan percaya diri. Wanita Indonesia yang cerdas adalah wanita yang penuh semangat dan selalu punya kiat untuk setiap tantangan yang bakal dihadapi.

Oh ya, ... hari ini Ummi Hanni ingin berbagi sedikit pengetahuan, semoga bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan, hem, apakah gerangan itu wahai Ummi Hanni? Ingin tahu apa mau tahu banget nih! Hehe, becanda ya jangan marah eh jadi inget hadist indah ini, begini bunyinya "janganlah marah maka surga untukmu." Pasti ingin dong surganya Allah, aamiin ya Robbal'allamiin.

Dah ya basa-basi kita pagi ini saatnya lanjut ke topik utama kita, yaitu : Cara mencuci beras yang benar ala Ummi Hanni, penasaran? Baca yuk, semoga bisa membantu ya.

1. Mencuci beras di air yang mengalir

Maksud dari mencuci beras dengan menggunakan air mengalir disini adalah menggunakan air keran rumah tangga. Caranya masukkan butiran beras dalam wadah yang berlubang-lubang halus, misalnya bakul dari bambu, bakul yang terbuat dari plastik juga ada. Kemudian letakkan bakul yang beisi beras tadi di bawah keran air bersih. Alirkan air ke dalam bakul lalu aduk-aduk bulir beras dan air dengan tanpa mematikan aliran air dan biarkan air cucian beras keluar dari lubang-lubang halus yang ada pada wadah beras tersebut, lakukan perlahan agar tidak mengikis habis kulit ari pada beras. Jangan meremas bulir beras terlalu keras karena akan mengikis habis kulit ari beras. Mencuci beras tidak harus sampai jernih air cuciannya cukup dicuci untuk menghilangkan debu-debu yang mungkin terbawa dalam beras saja. Segera tiriskan airnya lanjutkan untuk di tanak menjadi nasi.

2. Mencuci beras dengan cara membilas

Masukkan bulir beras dalam baskom atau panci atau wadah lainnya. Tambahkan air kemudian remas bulir padi pelan-pelan saja tidak perlu terlalu kuat, kemudian buang air cucian beras dan bilas dengan air bersih, bisa diulang dua kali bilasan kemudian masukkan ke dalam alat penanak nasi.

Bunda cantik dan cerdas saat mencuci beras tidak disarankan meremas beras terlalu kuat agar tidak mengikis kulit ari beras sebagai sumber serat dan sumber vitamin B yang sangat diperlukan oleh tubuh kita.

Membilas beras juga tidak disarankan terlalu sering atau sampai air cucian beras jernih semua itu untuk menghindari habisnya zat-zat yang terbawa atau terlarut dalam air bilasan, begitu bunda. Mencuci beras sifatnya membersihkan beras dari debu-debu yang mungkin melekat pada beras jadi tidak harus mencuci beras hingga air cucian beras jernih.

Bagaimana bun? Sangat mudah dan simpel ya. Demikian sharing hari ini semoga menjadi informasi yang bisa membantu bunda-bunda dimanapun berada ya. Tetap semangat warnai hidup dengan keceriaan selalu sampai jumpa di artikel Ummi Hanni yang akan datang. Selamat pagi!

tips dan trik : Cara Mencuci Beras yang Benar

Tuesday, April 17, 2018

Cara Menyimpan Beras yang Benar

Cara menyimpan beras yang benar, sebagian orang mengabaikan cara penyimpanan beras yang baik akibatnya beras menjadi lembab berbau apek dan berwarna kusam. Bila sudah demikian akan mempengaruhi rasa dari beras yang bagus sekalipun.


cara menyimpan beras yang benar

Kemudian bagaimana cara menyimpan beras yang benar? Sebelum kita lanjutkan pada topik yang akan dibahas perlu diketahui bahwa menyimpan beras yang kami bagikan ini adalah untuk skala rumah tangga jadi disini kami bermaksud membagikan cara menyimpan beras untuk stok di dalam rumah tangga atau keluarga. Jadi daya simpan beras tidak melebihi dari dua sampai tiga bulan saja.

Hal-hal yang perlu diperhatikam dalam menyimpan beras adalah sebagai berikut ini :

1. Pembelian

Biasakan membeli beras yang masih baru untuk menyesiasatinya yaitu belilah pada langganan atau tempat biasa kita membeli beras ini untuk menghindari pengoplosan beras lama dengan beras baru.

2. Tempat menyimpan

Usahakan tempat menyimpan beras yang ada tutupnya ini membantu mengamankan beras dari kotoran atau hal lainnya seperti serangga dan binatang pengerat juga melata, misalnya saja tikus, cicak dan lipas (coro).

3. Bersihkan tempat beras dari sisa beras lama

Selalu bersihkan beras sisa dari tempat penyimpanan beras bila akan menyimpan beras untuk stok, maksudnya sisa stok lama hal ini mampu melindungi beras dari kutu (kutu beras) dan ulat beras yang biasanya ditimbulkan oleh beras yang sudah lama.

4. Hindari air

Usahakan tempat beras terletak ditempat yang jauh dari air. Karena bila beras terkena tetesan air sedikit pun bisa merusak beras, yaitu berubah warna, beras menggumpal dan lembab, bila sudah demikian beras akan berbau apek dan menpengaruhi cita rasa nasi yang dimasak nantinya.

Mulai sekarang simpanlah beras stok bulanan dengan benar agar rasa beras saat dimasak menjadi nasi tetap nikmat dam sehat. Nadi yang enak samgat mempengaruhi selera maka seseorang, bukankah demikian? Segera pindahkan beras stok bulanan dari dalam karung ke dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat. Beras yang disimpan dengan baik tentu saja akan menjadikan beras tetap segar dan berkualitas serta rasanya tetap enak. Disamping itu menjaga dan menyimpan beras dengan baik sangat membantu menjaga nutrisi pada beras.

Orang-orang zaman dahulu yaitu zaman nenek, biasanya menyimpan beras dalam gentong yang terbuat dari tanah liat ini bukan tanpa alasan, akan tetapi menyimpan beras di dalam gentong tanah liat ternyata mampu menjaga rasa beras dan aroma beras tetap wangi setelah ditanak menjadi nasi. Sekarang sudah sangat jarang didapati gentong dari tanah liat. Sekarang sudah tersedia tempat khusus penyimpanan beras dengan beragam merek. Tentu itu lebih baik hanya saja harus rajin membersihkannya secwra berkala, kalau tidak rutin dibersihkan bisa-bisa kutu beras dan ulat beras akan nyaman bersarang di dalam wadah beras anda. Wadah beras merek apapun tetap harus dibersihkan setiap akan mengisinya kembali, setujukan? Hehe ....

Demikianlah cara menyimpan beras yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat untuk kamu dan juga saya. Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya, in syaa Allah, ... aamiin ya Allah.

tips dan trik : Cara Menyimpan Beras yang Benar